Kamis, 06 Oktober 2016

Sejarah Dan Perkembangan Film Dunia

Sejarah dan Perkembangan Film Dunia




Film, Cinema, Video, Camera, Film Camera, Projector

          Tahun 1250,  ditemukan sebuah kamera bernama OBSCURA.Tahun 1250-1895, disebut dengan masa pra sejarah film karena itu merupakan masa dimana terdapat penemuan" baru yg disebabkan obsesi" besar orang eropa, contohnya terciptanya sebuah alat yang bisa merekam gerak (yang hingga kini digunakan untuk membuat sebuah film).

Tahun 1895, dikenal sebagai tahun dimana awal adanya sebuah sinema, karena pada tanggal 28 Desember 1895, untuk pertama kalinya dalam sejarah perfilman, sebuah film cerita dipertunjukkan di depan umum. Film ini dibuat oleh Lumiere bersaudara, Lumiere Louis (1864-1948) dan Auguste (1862-1954), inventor terkenal asal Perancis dan pelopor industri perfilman. Tempat pemutaran film itu adalah di Grand Cafe di Boulevard des Capucines, Paris. Sekitar 30 orang datang dengan dibayar untuk menonton film-film pendek yang mempertunjukkan kehidupan warga Perancis. 
 
Sesungguhnya, pada awal 1885, telah diproduksi gambar bergerak pertama namun, film karya Lumiere bersaudara yang dianggap sebagai film sinema yang pertama. Judul film karya mereka adalah “Workers Leaving the Lumiere Factory.” Pemutaran film ini di Grand Cafe menandai lahirnya industri perfilman. 
 
Thomas A. Edison juga menyelenggarakan bioskop di New York pada 23 April 1896. Dan meskipun Max dan Emil Skladanowsky muncul lebih dulu di Berlin pada 1 November 1895, namun pertunjukan Lumiere bersaudara inilah yang diakui kalangan internasional. Kemudian film dan bioskop ini terselenggara pula di Inggris (Februari 1896), Uni Sovyet (Mei 1896), Jepang (1896-1897), Korea (1903) dan di Italia (1905). 
 
Perubahan dalam industri perfilman, jelas nampak pada teknologi yang digunakan. Jika pada awalnya, film berupa gambar hitam putih, bisu dan sangat cepat, kemudian berkembang hingga sesuai dengan sistem pengelihatan mata kita, berwarna dan dengan segala macam efek-efek yang membuat film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata.      
 
Isu yang cukup menarik dibicarakan mengenai industri film adalah persaingannya dengan televisi. Untuk menyaingi televisi, film diproduksi dengan layar lebih lebar, waktu putar lebih lama dan biaya yang lebih besar untuk menghasilkan kualitas yang lebih baik.


Menurut Jack Valenti, kekuatan unik yang dimiliki film, adalah:
1.        Sebagai hasil produki sekelompok orang, yang  berpengaruh terhadap hasil film;
2.        Film mempunyai aliran-aliran yang menggambarkan segmentasi dari audiensnya. Seperti: drama, komedi, horor, fiksi ilmiah, action dan sebagainya. Bagi Amerika Serikat, meski film-film yang diproduksi berlatar belakang budaya sana, namun film-film tersebut merupakan ladang ekspor yang memberikan keuntungan cukup besar.
 
Hal lainnya adalah soal konglomerasi dalam industri ini, dimana konglomerat besar industri film dunia mempunyai kontrol terhadap pendistribusian film ke bioskop, video, stasiun Televisi kabel dan stasiun televisi sampai luar negeri. Hal tersebut berimplikasi yang membuat pemain baru tidak bisa masuk. 
 
Hampir sama dengan industri musik dan rekaman, pelanggaran hak atas kekayaan intelektual juga menghantui industri perfilman. Meski dalam setiap film produksi AS terhadap peringatan dari FBI, namun pembajakan film tetap saja tidak bisa diremehkan begitu saja.
Sejarah film baru dimulai dan baru sedikit orang yang bekerja di sini sehingga sejarah film memiliki keterbatasan teoritik. 
 
Selama ini sejarah film:
·           Terlalu ditekankan pada TV dan film itu sendiri, karena sejarah ini ditulis oleh para kritikus.
·           Film merupakan sesuatu yang sangat kompleks. Selama ini pendekatan sejarah film dilakukan dengan pendekatan yang sulit diadaptasi.
·           Penulisan sejarah tergantung dan hanya menyangkut kenangannya saja, bukan pendekatan sejarah yang benar.
·           Penulisan sejarah dilakukan dengan menggunakan sumber sutradara atau actor tanpa sikap kritis. Pendekatan baru dalam sejarah film menggunakan lebih banyak data, bukan hanya kesaksian actor, sutradara, dll.
·           Pendekatan sejarah film selama ini terlalu kategorik. Pengertian gerakan film dan aliran film tidak membantu banyak dalam penulisan sejarah film. Contohnya, nouvelle vague (new wave: gerakan baru sinema Perancis di tahun 1960-an, dengan Jean Luc-Godard sebagai salah satu eksponennya, pen.). Nouvelle vague itu gerakan atau hal yang semu semata?
·           Bentuknya stereotip. Penulisan sejarah film biasanya menggunakan biografi klasik (kelahiran, perkembangan, dan kejatuhan). Padahal sejarah tidak harus linear, tidak mengikuti skema Negara. Tujuan film kan dikembangkan untuk seluruh dunia. 
 
Film bersuara keluar pertama kali dari studio Warner Brothers karena kondisi studio itu yang terdesak dan hampir merugi. Wartawan mengembangkan mitos persoalan WB ini. Padahal terlihat bahwa WB memang sengaja melakukan investasi besar-besaran untuk film bersuara ini. Faktanya sekarang WB menjadi konglomerasi media raksasa, bernama AOL-Time Warner.
 
Tahun 1913-1914 merupakan periode sejarah yang kompleks. Film bisu merupakan early cinema, tapi bukan film primitif. Pengertian primitif dalam film sebenarnya terpengaruh oleh terminologi seni primitif yang mengacu pada seni Afrika. Lalu istilah ini dipakai untuk menyebut film-film Melies. Early cinema digunakan untuk menyebuat sinema awal. 
 
Periode tahun 1902-1908, gambar ditampilkan dalam bentuk lukisan (model Melies). Ini yang disebut model representasi primitive (Noel Bratch). Pengambilan gambar diambil dalam bentuk general shot. Penonton berada di luar frame. Setiap tableu bersifat otonom.
 
Pada tahun 1918, ada fenomena yang berdampak ganda pada film seni. Dalam salah satu film Melies, ada adegan kejar-mengejar yang menampakkan cirri film comic. Dari sinilah muncul scenario dan munculnya scenario ini didorong oleh munculnya editing film. D.W. Griffith mengembangkan adegan kejar-mengejar ini dari Pathe, sementara ia juga menggunakan gambar telepon dan surat yang silih berganti. Gambar ini beraasl dari film Goumount. Di film Griffith ini mulai terjadi peralihan ruang. 
 
Pada tahun 1978, Federasi Arsip Film mengadakan kongres di Brighton dan mempertontonkan 500 film early cinema. School of Brighton adalah sebuah kolokium historiografi film.  Film-film ini ditemukan oleh sinematek Inggris. Ahli-ahli yang berkonsentrasi pada early cinema ini kira-kira 350-an orang. Dari temuan itu, kita mengetahui bahwa pada tahun 1908 profesi sutradara belum seterhormat sekarang. Hal ini membuktikan bahwa sejarah film harus terus-menerus ditulis.
 
Sumber : http://susanpinter.blogspot.co.id/2011/06/sejarah-film.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar