Jumat, 06 Mei 2016

Mengenal Sejarah Sumo di Jepang

TRADISI sumo telah mengakar sejak tahun 1.500-an pada zaman kekaisaran Jepang. Ini merupakan simbol kepahlawanan dan juga keagamaan yang mengharuskan para petarung melakukan ritual khusus dohyo-iri di kuil Shinto sebelum bertanding di Niigata.

Sumo juga dikenal sebagai kokugi yang berarti “olahraga nasional” dari Jepang. Teknik menjatuhkan dan mengunci lawan adalah senjata terampuh yang harus dilakukan setiap pesumo.

Bagi Anda yang ingin menyaksikan tempat latihan sumo, bisa berkunjung ke Nagano. Anak-anak berusia 15 tahun hingga 30 tahun-an menjadi target utama pelatihan. Namun di usia pensiun, banyak dari mereka yang membuka tempat pelatihan sendiri.

Ada beberapa ketentuan bagi setiap pesumo. Mereka semua diharuskan memiliki berat badan antara 160 kilogram hingga 270 kilogram. Dan untuk menjadi pesumo handal biasanya sudah lihai menusukkan telapak tangannya di bawah ketiak lawan.

Hampir setiap pertandingan besar sumo berakhir kurang dari satu menit dan waktu untuk tunggu pertandingan mereka bisa sampai sepuluh jam.

Selain gyoji yang menjadi pakaian resmi para pesumo, kunciran rambut belakang seperti jambul pun menjadi tren paling terpenting.

Uniknya lagi, setiap pesumo harus sering makan dan tidur agar membentuk lemak yang lebih banyak. Waktu sarapan mereka di Tokyo Izutsu Beya dari jam 5 pagi hingga 11 siang waktu setempat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar